Sabtu, 04 Mei 2013

Astaga, Ada Tatacara Sholat ‘Aneh’ (Tanpa Menutup Aurat) di Amerika Serikat!!!


Astaga, Ada Tatacara Sholat ‘Aneh’ (Tanpa Menutup Aurat) di Amerika Serikat!!!

Posted by Muflikhin.L 07 :15 PM •
Sebuah komunitas muslim di Amerika Serikat melaksanakan sholat tidak seperti lumrahnya orang Muslim lain di dunia. Lihat gambar berikut:
Gambar orang sholat di atas berjudul Eid2012-0024, diupload oleh Inok Sulistijo pada tanggal 20 Agustus 2012. Terlihat para jama’ah laki-laki dan perempuan bercampur baur, yang wanita tidak menutup aurat, dan ada pula yang sambil menggendong bayi dengan kain batik. (sumber).
Bila diperhatikan, tata cara sholat di atas bertentang dengan cara sholat umat islam lainnya sejak ribuan tahun lalu. Semua ummat silam meyakini, bahwa sholat adalah ibadah utama dan merupakan rukun islam kedua. Sebagai tiang agama, seseorang dianggap kufur apabila ia tidak mau melaksanakan sholat, atau bahkan meyakini sholat itu tidak wajib.
Sebagai ibadah ritual, sholat diwajibkan 5 kali dalam sehari dan semalam dengan rukun dan syarat tertentu. Di antara syarat sah sholat tersebut adalah dengan menutup aurat. Bagi laki-laki, aurat yang harus ditutup adalah dari pusar hingga lutut. Sedangkan bagi wanita, wajib menutup adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Terlebih jika sholat dilakukan secara berjamaah.
Dalam sholat berjamaah, seorang wanita tidak dibolehkan menjadi imam kecuali jika makmunya hanya para wanita saja. Apabila makmumnya ada yang laki-laki, maka yang berhak menjadi imam adalah laki-laki. Selain itu, shaf laki-laki dan perempuan dalam sholat berjamaah harus dipisah, tidak boleh membaur, kecuali di Masjidil Haram. Ketentuan-ketentuan di atas sudah menjadi ijma’ para ulama berdasarkan dalil dari hadits-hadits yang shahih.
Tapi tidak demikian dengan sholat yang dilakukan oleh sekumpulan komunitas muslim di Amerika Serikat ini. Komunitas yang menamakan diri sebagai Muslims for Progressive Values ini melaksanakan sholat tanpa mengindahkan syarat-syarat sah di atas. Mereka sholat tanpa menutup aurat (khususnya kaum wanita), tanpa memisahkan diri antara shaf laki-laki dan perempuan, serta sholat berjamaah diimami oleh perempuan meski makmumnya ada yang laki-laki. 
Berikut beberapa foto dari tata cara “sholat baru” tersebut:
Gambar orang sholat di atas juga berjudul Eid2012-0024. Diupload oleh Inok Sulistijo (dari namanya, nampaknya orang Indonesia tuh) pada tanggal 20 Agustus 2012 (sumber). 
Foto orang sholat ini berjudul ‘Ani Leading Prayer‘. Seorang wanita tanpa hijab bernama Ani menjadi imam dalam sholat jama’ah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Gambar ini diupload oleh Kathrina Daly Thompson pada tanggal 25 Mei 2012. (sumber)
Foto yang satu ini tampaknya juga masih tentang seorang wanita tanpa hijab bernama Ani menjadi imam dalam sholat jama’ah yang makmunya terdiri dari laki-laki dan perempuan, tapi kondisi sedang duduk tahiyyat. Gambar ini juga diupload oleh Kathrina Daly Thompson pada tanggal 25 Mei 2012 seperti sebelumnya. 
Kita memang tidak dibenarkan suuzhon dalam hal ini, sebab barangkali ini gambar orang yang sedang belajar sholat, lagi pula di Amerika Serikat banyak mu’alaf yang baru belajar islam.
Tapi yang aneh, kok ada yang judulnya Eid2012? Lagi pula, kalau memang belajar, mengapa harus diajarkan wanita mengimami para pria? Tidak cukupkah diajarkan wanita mengimami wanita saja??? Wallahu A’lam.
Prasangka saya, (dilihat dari judul situsnya), komunitas muslim di atas tampaknya ingin mengubah perspektif “konservatif” tentang sholat selama ini, dan tentang islam pada umumnya. Mereka kelihatannya ingin memperkenalkan tata cara sholat terbaru yang maju (progressif), liberal, modern, dan tidak pro kesetaraan gender.
Apalagi kalau dilihat dari Misi Komunitas ini yang mereka umumkan di situs mereka sebagai berikut: 
Muslims for Progressive Values (MPV) is an inclusive community rooted in the traditional Qur’anic ideals of human dignity and social justice. We welcome all who are interested in discussing, promoting and working for the implementation of progressive values — human rights, freedom of expression, and separation of church and state — as well as inclusive and tolerant understandings of Islam.
Atau juga dilihat dari salah satu Prnsip yang dianut komunitas ini, yaitu Women’s Right. Dalam Principle nomor 6 disebutkan: 
6. Women’s Rights: We support women’s agency and self-determination in every aspect of their lives. We believe in women’s full participation in society at every level. We affirm our commitment to reproductive justice and empowering women to make healthy decisions regarding their bodies, sexuality and reproduction. 
Hal lain, halaman lain, grup ini menyatakan bahwa di masjid-masjid komunitas mereka dibenarkan perempuan untuk azan, khutbah jum’at, menjadi imam dan lain sebagainya. Tertulis di laman ini:
The azan, prayer and khutbah may be led by a man or a woman, and the congregants pray and are seated together. Individual men and women can choose to stand/sit to one side or the other if they prefer. All who come with an open mind and loving heart are welcome — including non-Muslim friends, significant others, etc.
SEMOGA PRASANGKA SAYA SALAH!!! Wallahu A’lam…
Bagaimana komentar anda???
sumber: Situs Muslims for Progresive Values

Tidak ada komentar:

Posting Komentar